Tugas Jurnalistik Kantor Berita

 Yudi Julianto

2016110023

Uts Jurnalistik Kantor Berita A

1.

Boikot Produk Perancis, Ini Tanggapan Masyarakat

Jakarta, IISIPNEWS, (15/11)- Seruan boikot terhadap produk Perancis tak hanya di negara Timur Tengah, kini terjadi di Indonesia. Ini terkait ucapan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina islam. Aksi ini terjadi di depan kantor Kedutaan Perancis di Jakarta, pada Senin (02/11). 

Pada 21 Oktober 2020, Presiden Perancis Emmanuel Macron memberikan pernyataan terhadap kasus guru sekolah menengah, Samuel Paty, yang dipenggal dengan pisau setelah menunjukkan karikatur nabi dari majalah Charlie Hebdo di salah satu kelasnya.

(Samuel Paty) dibunuh karena para islamis menginginkan masa depan kita. Mereka tahu bahwa dengan adanya pahlawan dalam kesunyian (seperti Samuel), mereka tidak akan pernah dapat memilikinya, ucap Macron, seperti dilaporkan Reuters.

Merespons sikap Perancis, Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menyerukan pemboikotan produk Perancis “Hingga Presiden Emmanuel Macron meminta maaf kepada Umat Islam sedunia” tulis MUI di keterangan pers, 30 Oktober 2020.

“MUI menyatakan sikap dan menghimbau kepada umat islam di Indonesia dan Dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari Perancis serta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan tekanan dan peringatan keras untuk Pemerintahan Perancis,” seru MUI.

Sementara itu, masyarakat menilai sangat beragam. Ada yang sepakat memboikot produk Perancis untuk membela negara. Ada pula yang menyalahkan argumen Presiden Perancis.

Irwan Zulkarnain (23) misalnya. Dia mengaku menolak dan tidak menggunakan produk dari Perancis akibat kecewa terhadap pernyataan Presiden Perancis.

“Bagus biar untuk penindakan tegas terhadap Perancis, Apalagi Indonesia sebagai negara penduduk muslim terbanyak di dunia. saya sebagai orang muslim ikut tergerak.” ujar Irwan kepada IISIPNEWS (15/11)

Aksi serupa juga dilakukan oleh Ahmad Chairul Wafa (23). Dia mengaku ikut terpengaruh dan memboikot produk dari Perancis.

“Saya sebagai mahasiswa menolak, karena jika seruan boikot diserukan secara masif, akan berdampak pada ekonomi di Indonesia akan semakin terpuruk di masa pandemi seperti ini,” ujarnya.

Lain lagi dari Venny Rahmawaty (23). Dia mengaku tidak begitu menolak tentang pemboikotan produk Perancis yang banyak diserukan.

“Begini loh, sebenarnya bukan produknya yang salah, namun orang yang menyampaikan opini itu yang salah. Seharusnya jangan menjatuhkan atau menghina keyakinan orang lain apalagi di didunia, harus ditanamkan perilaku toleransi terhadap semua agama. Kalo tidak ada toleransi akan seperti ini, terjadi perpecahan dan kericuhan antar umat agama, jadi yang harusnya mendapat hukum orang yang bertutur itu” katanya.

Menurutnya, produk Perancis yang ada di Indonesia masih dapat tergantikan. Namun aksi boikot ini tidak akan berdampak banyak bagi ekonomi Indonesia. (YJ)

2. News Value 

psychological proximity : Seruan boikot terhadap produk Perancis tak hanya di negara Timur Tengah, kini terjadi di Indonesia. Ini terkait ucapan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina islam.

Impact : banyak masyarakat dunia terutama masyarakat mayoritas indonesia yang ikut seruan aksi pemboikotan produk Perancis.

Conflict : MUI menyatakan sikap dan menghimbau kepada umat islam di Indonesia dan Dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari Perancis serta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan tekanan dan peringatan keras untuk Pemerintahan Perancis.

3. Identifikasi 5W +1H

What (Apa) : Apa yang menyebabkan timbulnya aksi boikot produk Perancis?

When (Kapan) : Kapan Presiden Perancis mengeluarkan pernyataan tersebut?

Where (Dimana) : Dimana aksi pemboikotan produk Perancis itu terjadi ?

Who ( siapa ) : Siapa yang mengeluarkan pernyataan tersebut?

Why ( Kenapa) : Kenapa bisa terjadi aksi pemboikotan produk Perancis?

How ( Bagaimana ) : Bagaimana respon umat agama islam di Indonesia setelah mendengar pernyataan yang di keluar oleh presiden Perancis?


Komentar